Besarnya Kertas Suara Bikin Apatis
Masyarakat Cenderung Malas Buka-Buka Kertas Suara
Senin, 02 Februari 2009 – 15:12 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, bentuk kertas suara yang cukup besar akan berpengaruh kepada animo masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Masyarakat cenderung malas bersusah-susah mengamati seluruh gambar yang ada di kertas suara.
"Terlebih lagi pemilih pemula, yang baru pertama kali ikut mencoblos, begitu melihat kertas suara yang sangat besar, mereka jadi malas dan akan mencoblos sekenanya saja," ujar Ferry Mursidang saat rapat dengar pendapat Komisi II DPR dengan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Senayan, Senin (2/2).
Baca Juga:
Karenanya, Ferry meminta KPU untuk sejak sekarang gencar melakukan sosialisasi yang lebih mendetil, termasuk mengenai ukuran kertas suara. Sosialisasi ini penting agar masyarakat pemilih tidak kaget pada hari H, dan menganggap kertas suara yang besar sebagai hal yang biasa.
Kalau sosialisasi mengenai hal ini tidak dilakukan, politisi Partai Golkar itu yakin akan muncul apatisme yang cukup tinggi di kalangan pemilih pemula. Terlebih, Ferry yakin, para pemilih pemula itu hingga saat ini juga belum paham mengenai cara pemberian suara. Ferry minta agar KPU secara tegas saja mensosialisasikan bahwa pemberian suara yang sah adalah dengan mencontreng satu kali. (sam/JPNN)
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, bentuk kertas suara yang cukup besar akan berpengaruh kepada animo masyarakat untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kembali ke Solo, Kaesang Perkenalkan Respati-Astrid kepada Warga Pucang Sawit
- Fahira Sebut Ridwan Kamil Bakal Tutup Perusahaan Miras PT Delta Djakarta
- Perihal Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024, Pakar Hukum Merespons, Tegas!
- Kampanye Bareng Astrid Widayani di Kandang Banteng, Kaesang Bilang Begini
- Sukarelawan Jateng Muda Siap Blusukan Sosialisasikan Nama Ahmad Lutfi dan Taj Yasin
- Pedagang Pasar Baru Gresik Yakin Pilih Khofifah-Emil: Pemimpin yang Terbukti Merakyat