Besarnya Kertas Suara Bikin Apatis

Masyarakat Cenderung Malas Buka-Buka Kertas Suara

Besarnya Kertas Suara Bikin Apatis
SURUTKAN MINAT: Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dan anggota KPU Andi Nurpati menunjukkan ctoh surat suara pada rapat dengar pendapat antara Komisi II DPR dengan KPU, Senin (2/1). Mantan Ketua RUU Pemilu Ferry Mursydan Baldan mengritik besarnya ukuran surat suara yang dikhawatirkan akan berpengaruh pada animo masyarakat dalam memilih. Foto : Antoni/JPNN
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, bentuk kertas suara yang cukup besar akan berpengaruh kepada animo masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Masyarakat cenderung malas bersusah-susah mengamati seluruh gambar yang ada di kertas suara.

"Terlebih lagi pemilih pemula, yang baru pertama kali ikut mencoblos, begitu melihat kertas suara yang sangat besar, mereka jadi malas dan akan mencoblos sekenanya saja," ujar Ferry Mursidang saat rapat dengar pendapat Komisi II DPR dengan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Senayan, Senin (2/2).

Karenanya, Ferry meminta KPU untuk sejak sekarang gencar melakukan sosialisasi yang lebih mendetil, termasuk mengenai ukuran kertas suara. Sosialisasi ini penting agar masyarakat pemilih tidak kaget pada hari H, dan menganggap kertas suara yang besar sebagai hal yang biasa.

Kalau sosialisasi mengenai hal ini tidak dilakukan, politisi Partai Golkar itu yakin akan muncul apatisme yang cukup tinggi di kalangan pemilih pemula. Terlebih, Ferry yakin, para pemilih pemula itu hingga saat ini juga belum paham mengenai cara pemberian suara. Ferry minta agar KPU secara tegas saja mensosialisasikan bahwa pemberian suara yang sah adalah dengan mencontreng satu kali. (sam/JPNN)

JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, bentuk kertas suara yang cukup besar akan berpengaruh kepada animo masyarakat untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News