Besok, Aliansi Nelayan Indonesia Bakal Kepung Istana
jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Nelayan Indonesia berencana akan menggelar aksi di Istana Negara, Selasa (11/7) besok.
Koordinator Lapangan Aliansi Nelayan Indonesia Rusdianto Samawa menjelaskan, aksi demonstrasi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka karena dilarang menggunakan alat tangkapnya oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
"Pembudidaya ikan kerapu jadi terhambat penjualannya, industri perikanan kolaps karena tiadanya pasokan bahan baku ikan dan masih maraknya peredaran kapal asing ilegal di laut Indonesia yang dibantu dengan publikasi data VMS kepada LSM USA," tutur Rusdianto.
Dia menilai kemerdekaan nelayan tak akan tercapai bila penjajahan atas nelayan belum dihapuskan dari berbagai peraturan dan UU yang berlaku yang menindas nelayan.
"Nelayan menjadi korban bengisnya penguasa dari berbagai produk kebijakan yang selama ini tidak mampu mensejahterakan," sebutnya.
Terlebih, UUD 1945 telah mengamanahkan bahwa rakyat yang didalamnya ada nelayan harus diberi ruang untuk mendapatkan nafkah keluarga, berkumpul dan berproduksi ekonomi.
"Tetapi, sampai saat ini nelayan belum terlihat sejahtera karena negara sendiri memerasnya. Selama 3 tahun ini perjuangan nelayan belum mendapat solusi yang menjamin keamanan dan kelancaran usaha perikanan," sesalnya.
Besok, rencananya akan ada 10 tuntutan yang bakal disampaikan di depan Istana Negara dengan harapan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut turun tangan mensejahterakan nelayan.
Aliansi Nelayan Indonesia berencana akan menggelar aksi di Istana Negara, Selasa (11/7) besok.
- Perahu Nelayan Dihantam Ombak di Perairan Utara Karawang, Satu Orang Meninggal Dunia
- TNI AL Bersama Instansi Maritim dan Masyarakat Nelayan Membongkar Pagar Laut
- Nelayan Sukawali Tak Masalah Ada Pagar Laut di Kampungnya
- Pagar Laut Merugikan Rakyat, Pemerintahan Era Jokowi Harus Bertanggung Jawab
- Oh Ternyata Ini Biang Kerok Pemasangan Pagar Laut Misterius
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum