Besok DPR Bersidang Lagi, Akom Putuskan Kebut RUU Tax Amnesty

jpnn.com - JAKARTA - Banyaknya suara miring tentang Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak (RUU Tax Amnesty) tak membuat DPR surut langkah. Ketua DPR Ade Komarudin bahkan menargetkan pembahasan RUU Tax Amnesty tuntas pada masa sidang IV 2015/2016 yang akan dimulai besok (6/4).
Ade mengatakan, rapat pimpinan DPR sebenarnya tidak mengagendakan soal RUU Tax Amnesty dalam paripurna besok. Namun, Akom -sapannya- berinisiatif memasukkannya.
"Saya sudah bertekad dalam rapat pimpinan tidak ada tapi saya masukkan sendiri agar ada rapat pengganti bamus. Yang masuk dalam agenda itu adalah pembahasan (RUU) tax amnesty. Jadi kita harus cepat," katanya di gedung DPR, Selasa (5/4).
Politikus Golkar itu menambahkan, pembahasan RUU Tax Amnesty harus dikebut karena masa sidang IV DPR kali ini sangat singkat, yakni hanya 29 hari kerja. Padahal, katanya, RUU Tax Amnesty penting untuk mendongkrak pemasukan negara dari pajak.
Ia menambahkan, dengan adanya UU Tax Amnesty nanti maka ketaatan para wajib pajak juka meningkat. Akom bahkan menyinggung dokumen Panama Paper yang mengindikasikan adanya warga negara Indonesia yang mengemplang pajak dan menyimpan uangnya di luar negeri.
"Seperti Panama Paper dapat menarik lagi uang-uang baik dari luar atau dalam negeri. Sehingga kita dapat masukan dari mereka lalu menyehatkan APBN ke depannya," pungkas Akom.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari