Besok Giliran Pasar Bintoro Demak Meniru Salatiga
jpnn.com, SEMARANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan penyebaran covid-19.
Salah satunya dengan cara mengatur jarak antarpedagang di pasar tradisional dan mengurangi kerumunan.
Pedagang di Pasar Salatiga telah menerapkannya. Besok, pedagang di Pasar Bintoro Demak juga akan melakukan hal serupa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, konsep pemberian jarak antar pedagang sudah disosialisasikan sejak pertengahan April. Dia mengaku, konsep itu ditiru dari pasar-pasar di Myanmar.
"Ini bagus (pemberian jarak pedagang) keren. Setelah saya lihat di Myanmar saya share ke bupati wali kota. Ternyata Salatiga yang bisa lakukan itu. Maka dari itu saya tag di IG saya dan tunjukan bahwa Salatiga bisa, walau belum sempurna, tinggal nanti kita awasi," kata dia, setelah memimpin rapat di Gedung A Kantor Gubernur Jateng pada Selasa (28/4).
Ganjar mengatakan, konsep pemberian jarak di pasar adalah adaptasi terhadap pandemi covid-19.
Ganjar menyebut, pada wabah seperti ini masyarakat harus mau menyesuaikan diri, jika ingin tetap berkegiatan ekonomi dengan lancar.
Di Jawa Tengah, khususnya Semarang Raya, telah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Itu ditempuh agar masyarakat dapat berkegiatan namun dengan menerapkan peraturan ketat, pemberian jarak, tempat cuci tangan dan penggunaan masker.
Pasar Bintoro Demak akan meniru pasar tradisional di Salatiga yang sudah melakukan social distancing.
- Cabup Bojonegoro Setyo Wahono Pastikan Pasar Tradisional menjadi Daya Tarik Pengunjung
- Bea Cukai Malili Gelar Operasi Gempur Rokok Ilegal, Menyasar Sejumlah Pasar dan Toko
- Bank DKI Gandeng Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, Berikan Layanan Fasilitas Perbankan
- Berkat Berbagai Fasilitas Ini, Pasar Modern Paramount Kembali Raih Penghargaan
- Hamdalah, Sudah 2 Hari Harga Beras Turun
- Algafry Mewajibkan 500 ASN Bangka Tengah Belanja di Pasar Tradisional