Besok, Konter Tiket di Bandara Soetta dan Kualanamu Resmi Ditutup
jpnn.com - TANGERANG- Konter tiket di bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu akan ditutup mulai Minggu (1/3). Sebagai gantinya, seluruh loket penjualan tiket akan berubah fungsi menjadi konter pelayanan pelanggan atau customer service yang dioperasikan oleh maskapai.
Kebijakan tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di Bandara. Salah satunya yakni meniadakan ruangan penjualan tiket penerbangan di gedung terminal.
Direktur Pelayanan PT AP II, Ituk Herarindri mengatakan, penutupan loket tiket di bandara ditujukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. "Melalui konter customer service, pihak maskapai dapat memberikan solusi atas kebutuhan, keluhan, maupun pertanyaan penumpang," ujar Ituk, Sabtu (28/2).
Guna memaksimalkan peran konter customer service, AP II akan bersinergi dengan maskapai untuk mendirikan area khusus layanan pelanggan di Bandara Soetta dan Bandara Kualanamu.
“Saat ini letak konter customer service masih tersebar, dan kami tengah membuat perencanaan agar berada di satu area khusus," tambah Ituk.
Adapun pengoperasian konter customer service ini juga telah dilengkapi dengan komputer untuk melayani pembelian tiket secara online di Terminal 1A, 1B, 1C, 2F, dan 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan di Terminal Bandara Internasional Kualanamu. (chi/jpnn)
TANGERANG- Konter tiket di bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu akan ditutup mulai Minggu (1/3). Sebagai gantinya, seluruh loket penjualan tiket
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik