Betapa Berat Beban Para Penggali Kubur Jenazah Pasien Covid-19, Ini Ceritanya
Dedi mengakui jika di pemakaman khusus COVID-19 di Bungus akses dari ambulans ke lokasi tidak terlalu jauh.
"Kalau pemakaman kaum biasanya jauh, bahkan kami pernah membawa jenazah naik perahu karena harus menyeberang sungai," katanya.
Tak hanya menggali kubur, Dedi dan kawan kawan juga mendapatkan tugas menggali kembali makam untuk memindahkan jenazah.
Biasanya ini terjadi karena hasil tes keluar ternyata negatif dan keluarga meminta jenazah dipindahkan.
"Kalau dibilang takut siapa yang tidak takut, tetapi kalau tidak kami kerjakan siapa lagi," katanya.
Untuk intensitas pemakaman setelah Idulfitri terjadi lonjakan dan pernah dalam satu hari ia menggali dan memakamkan empat jenazah.
Sementara di luar itu terkadang satu jenazah dalam dua hari.
Jika siang hari Dedi bekerja di tengah panas terik, tetapi kalau seandainya malam hari maka di bawah sorotan lampu ambulans mereka menggali dan memakamkannya.
Sepulang memakamkan jenazah pertama, Dedi tak berani pulang ke rumah karena khawatir akan menularkan COVID-19 kepada istri dan anaknya.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini