Bharada E Divonis Hakim 18 Bulan Penjara, Begini Kata Pengamat Kepolisian
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menilai vonis satu tahun enam bulan penjara terhadap Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sudah adil.
Apalagi, kata dia, Bharada E berstatus justuce collaborator (JC) dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Saya kira cukup adil bagi seorang JC," kata Bambang kepada JPNN.com, Kamis (16/2).
Menurut Bambang, hakim tentunya mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan setelah melihat dan memperhatikan fakta-fakta dalam persidangan.
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu berharap akan ada Bharada E lainnya yang berani mengungkap satu kejahatan tanpa memandang pangkat dan jabatan.
"Harapannya memang akan banyak personel Polri yang berani, bukan hanya menjadi JC tetapi juga menjadi wistleblower (pelapor tindak pidana, red) kasus-kasus pelanggaran hukum di internalnya," kata Bambang.
Kendati demikian, Bambang pesimistis Polri memberikan ruang kepada personelnya untuk mengungkap tindak pidana di tubuh Korps Bhayangkara itu sendiri.
Sebaliknya, kata dia, personel yang berani mengungkap tindak pidana dianggap pengkhianat.
Menurut Bambang, hakim tentunya mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan setelah melihat dan memperhatikan fakta-fakta dalam persidangan.
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Mau Berubah?
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap