Bhinneka Tunggal Ika dan Ajaran Islam
Pada saat Sunan Kudus menyebarkan agama, masyarakat Kudus dan sekitarnya masih memeluk agama Hindu.
Melalui pendekatan budaya dan adat-istiadat, beliau mendapat sambutan hangat di hati masyarakat.
Saat itu, Sunan Kudus memfatwakan bagi masyarakat Kudus tidak boleh memotong menyembelih sapi.
Hal ini merupakan politik hukum yang diambil untuk menghormati umat beragama Hindu yang mengkeramatkan hewan sapi dalam kepercayaan mereka.
Hingga saat ini, masyarakat di Kudus patuh dan hormat tetap memegang teguh tradisi dari fatwa Sunan Kudus tersebut meski jaman telah berubah.
Di balik fatwa Sunan Kudus tersebut, ada pesan dan ajaran yang disampaikan bahwa kita harus menghormati antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pola pikir Sunan Kudus itu bisa menjangkau ratusan tahun ke depan. Bahwa bangsa ini dibentuk dari beberapa perbedaan dan menyatu dengan cita-cita bersama yang bernama Indonesia.
Dari uraian singkat di atas, penulis menggarisbawahi bahwa antara Bhinneka Tunggal Ika dengan Piagam Madinah itu senapas.
Bhinneka Tunggal Ika sejalan dengan ajaran Islam mengenai persatuan yaitu Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniah dan Ukhuwah Bashariah.
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Hari Santri, MAPADI Ingatkan Peran Pesantren Jaga Persatuan Negara
- Menimbang Kisah Ubuntu untuk Rekonsiliasi Politik di Masa Lalu
- Kapolri: Pidato Paus Fransiskus Harus Dijadikan Semangat Jaga Persatuan
- Indonesia Persembahkan Batik Kolaborasi sebagai Simbol Persatuan di HUT ke-57 ASEAN
- Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Tabalong, Habib Aboe Mengingatkan Makna Persatuan