BI Akui Risiko Kredit Masih Rendah
Ke Depan, Perlu Integrasikan Pemantauan dengan Pemerintah
Kamis, 06 November 2008 – 07:54 WIB

BI Akui Risiko Kredit Masih Rendah
Secara fundamental, ujar dia, perbankan Indonesia juga masih stabil dan menunjukkan kinerja positif di tengah gejolak finansial global. ''Risiko sistemiknya masih relatif kecil,'' tutur Halim.
Baca Juga:
Dia mengakui, perbankan sempat dibelit tekanan likuiditas, tapi kini membaik. Itu ditunjukkan dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang masih tinggi, melebihi kenaikan kredit. Total DPK hingga Agustus 2008 mencapai Rp 1.528,1 triliun. Pada periode sama outstanding kredit mencapai Rp 1.246,6 triliun.
Risiko pasar, lanjut dia, cenderung meningkat, terutama dipengaruhi gejolak kurs dan harga Surat Utang Negara (SUN). Namun, dari hasil stress test, perbankan masih bisa menyerap kerugian dari risiko pasar. (sof/dwi)
JAKARTA - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) perlu mengintegrasikan pemantauan risiko kredit dan sistemik. Sebab, industri perbankan mulai banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram