BI Arahkan Bank Syariah ke Sektor Produktif
Selasa, 18 Desember 2012 – 08:10 WIB
Halim menyebut, skenario pesimis terjadi jika ekspansi perbankan syariah tersendat karena faktor terbatasnya pendanaan (keuangan), serta menurunnya kinerja perekonomian nasional. Skenario moderat terjadi jika akselerasi perbankan syariah terus berlanjut.
Adapun skenario optimistis terjadi jika ekspansi bank syariah meningkat signifikan melalui pembukaan-pembukaan jaringan baru, spin off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah, serta adanya konversi bank konvensional menjadi bank syariah. "Untuk funding, akan sangat signifikan jika dana pemerintah ditempatkan di bank syariah," jelasnya.
Menurut Halim, jika skenario optimis bisa terjadi, maka pertumbuhan bank syariah akan sangat signifikan. Misalnya, total dana pihak ke tiga (DPK) bakal mencapai Rp 186 triliun, total pembiayaan Rp 222 triliun, dan aset menembus Rp 296 triliun. "Itu yang kita kejar," ucapnya. (owi)
JAKARTA - Upaya mendorong intermediasi perbankan ke sektor-sektor produktif terus dilakukan. Kali ini, Bank Indonesia (BI) menyiapkan lima strategi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi