BI : Bank Akan Lebih Sehat

Mirza mengakui, secara teori, jika kredit perbankan tumbuh dua kali lipat dari produk domestik bruto riil (PDB tanpa inflasi), maka sudah masuk level bahaya. Dia menyebut, PDB riil Indonesia ada di kisaran 11 - 12 persen. "Jadi, kalau dalam beberapa tahun terakhir kredit bank tumbuh di atas 24 persen, itu bahaya," ucapnya.
LPS, lanjut dia, sangat berkepentingan dengan kesehatan perbankan. Sebab, jika bank tidak sehat lalu dilikuidasi, LPS harus mengganti dana nasabah. Masalahnya, saat ini dana LPS baru sebesar Rp 31 triliun. Padahal, idealnya dana lembaga penjamin sebesar 2,5 persen dari total dana simpanan yang mencapai Rp 3.300 triliun. "Itu nilainya sekitar Rp 88 triliun," katanya.
Karena itu, kata Mirza, BI sudah tepat menaikkan BI Rate agar perbankan juga mengerem ekspansinya dan memperbaiki kualitas kredit. "Kinerja bank itu lebih baik tumbuh pelan-pelan tapi aman, daripada naiknya cepat tapi berisiko jatuh," jelasnya. (owi)
Rasio Kinerja Perbankan Indonesia (%)
Indikator Juni 2012 Juni 2013
Rasio kecukupan modal (CAR) 17,9 18,08
Return on Asset (ROA) 3,16 3,02
Net Interest Margin (NIM) 5,38 5,43
Loan to Deposit Ratio (LDR) 82,57 86,80
Non-performing Loan (NPL) 2,17 1,87
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bergerak cukup agresif dengan menaikkan BI Rate sebesar 125 basis poin dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan BI Rate
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang