BI: Banyak Jamu Manis dari Kami untuk Perekonomian, Tetapi...
Terakhir yaitu Bank Indonesia menurunkan kebijakan uang muka untuk kredit kendaraan bermotor serta properti menjadi nol persen.
Kendati demikian, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, kebijakan BI belum berpengaruh banyak pada beberapa aspek, misalkan penurunan suku bunga kredit perbankan.
Padahal, kata dia, kredit lunak sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.
"BI tidak secara tegas menjelaskan penurunan suku bunga kredit. BI hanya merekomendasikan, sehingga abu-abu dan belum banyak bank menurunkannya," ujar Ibrahim kepada JPNN.com, Kamis (25/2).
Ibrahim menjelaskan, penurunan suku bunga kredit saat ini sangat berarti bagi masyarakat, sehingga bisa mendapatkan keringanan. Pada akhirnya, menurut dia, kebijakan itu akan berdampak pada naiknya konsumsi masyarakat.
"BI kecewa ketika PDB negatif, setelah ditelusuri karena konsumsi dan investasi tdiak berjalan," kata dia.
Oleh karena itu, Ibrahim merekomendasikan BI tegas memberikan instruksi kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit mereka.
"Indonesia kalau tidak ada instruksi ya susah. Semua kan pakai instruksi," ungkap dia.
Bank Indonesia mengatakan telah banyak memberikan 'jamu manis' untuk perekonomian, tetapi beberapa pengamat memberikan tanggapan berbeda. Simak selengkapnya
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Pelindo Solusi Logistik Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Kuartal III 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global