BI Batasi Bank Syariah Fokus di Gadai Emas
Selasa, 06 September 2011 – 07:25 WIB
JAKARTA – Peta ekonomi global sedang tidak menentu akibat krisis utang Eropa dan resesi Amerika Serikat yang berkepanjangan. Sejumlah industri keuangan di Eropa dan AS kini sudah mengumumkan sejumlah rencana efisiensi untuk mengatasi kondisi darurat itu. Arwin mengemukakan, ketika melihat ketahanan perbankan adalah dari posisi likuiditasnya. Arwin melihat tingkat rasio kredit dibanding pinjaman alias Loan to Deposit Ratio (LDR) masih dalam posisi aman. "Dulu kondisi LDR itu diatas 100 persen. Artinya kemampuan pembiayaan sebanding dengan pendanaan. Saat ini rasio LDR di 75 persen. Jadi, likuiditas di perbankan RI sangat cukup," katanya.
Setelah UBS, yang terbaru adalah bank raksasa AS yakni Bank of America yang siap mem-PHK 30.000 karyawannya dalam rangka restrukturisasi internal. Bagaimana dengan perbankan di Indonesia?
Baca Juga:
Bankir senior Arwin Rasyid, misalnya, mengatakan, ia tetap optimistis. Ia yakin kondisi perbankan Indonesia saat ini sangat kuat. Kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi krisis pada 1997. "Situasi perbankan RI saat ini amat sangat kuat. Jauh dari situasi sewaktu krisis pada 1998 dan 2008," kata Arwin Rasyid Jakarta, Senin (5/9).
Baca Juga:
JAKARTA – Peta ekonomi global sedang tidak menentu akibat krisis utang Eropa dan resesi Amerika Serikat yang berkepanjangan. Sejumlah industri
BERITA TERKAIT
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan