BI Batasi Bank Syariah Fokus di Gadai Emas
Selasa, 06 September 2011 – 07:25 WIB
Dari perspektif kondisi makro ekonomi, Arwin melihat posisi cadangan devisa RI cukup signifikan untuk menahan aliran modal keluar. Dulu, cadangan devisa hanya sebesar USD 25 miliar. Cadangn devisi di tataran seperti itu sangat rentan menghadapi krisis.
Baca Juga:
"Saat ini sudah diatas USD 120 miliar. Jadi keadaannya sangat terkendali. Kondisi perbankan amat sangat kuat," paparnya.
Kini, kondisi perbankan di pentas global sangat tengah tidak menentu karena krisis. AS, misalnya, hingga Agustus lalu sudah menutup 64 bank. Berdasarkan data Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) bank di AS ditutup sebanyak 64 bank pada 2011, 157 bank pada 2010, dan 140 bank pada 2009. Tetapi FDIC memperkirakan sampai akhir 2011 ini jumlah bank yang bakal ditutup jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.
Indonesia sendiri juga sudah menyiapkan dana mitigasi sebesar Rp 103,1 triliun untuk mengatasi kemungkinan dampak krisis ekonomi. Dana ini dialokasikan dari APBN-P 2011 untuk cadangan risiko perubahan asumsi makro, dan buyback surat berharga nasional.
Di tempat yang sama, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar mengemukakan, BI akan melakukan pencegahan agar bank syariah tidak terfokus pada bidang bisnis gadai emas. Sebab, ranah bisnis tersebut hanyalah ranah komplementer atau pelengkap sekalipun permintaan dari pasar sangat tinggi.
JAKARTA – Peta ekonomi global sedang tidak menentu akibat krisis utang Eropa dan resesi Amerika Serikat yang berkepanjangan. Sejumlah industri
BERITA TERKAIT
- Korea Pavilion: 24 Brand Ternama Hadir di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia