BI Berjuang Jaga Inflasi di Angka 4 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Inflasi sepanjang April lalu diperkirakan masih melandai.
Bank Indonesia memperkirakan, harga sejumlah bahan makanan yang bergejolak atau volatile foods justru menurun.
Maret lalu, terjadi deflasi 0,02 persen karena penurunan harga sejumlah bahan pangan.
BI memprediksi, inflasi bulan lalu berada di kisaran 0,08 persen. Hal itu didasarkan pada survei pekan keempat April.
’’Inflasi minggu keempat (April) berdasar survei 0,08 persen. Sementara itu, yoy (year-on-year) bisa di posisi 4,17 persen,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.
Mantan Menkeu tersebut menuturkan, besaran prediksi inflasi dipicu kenaikan harga daging ayam serta tarif dasar listrik (TDL) secara bertahap pada Januari, Maret, dan Mei.
Di sisi lain, harga sayuran dan bawang merah justru menurun.
’’Sebetulnya, ada faktor listrik. Ada pula faktor daging ayam. Namun, secara umum, ada deflasi. Misalnya, harga bawang merah dan sayuran,’’ ucapnya.
Inflasi sepanjang April lalu diperkirakan masih melandai.
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Pramono Dorong Peran Bank DKI Mengimplementasikan QRIS Tap NFC Bank Indonesia
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- bank bjb Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran Lewat SERAMBI
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah