BI Biarkan USD Tembus Rp 10 Ribu

Pengusaha Set Ulang Harga Ekspor Impor

BI Biarkan USD Tembus Rp 10 Ribu
BI Biarkan USD Tembus Rp 10 Ribu
Beberapa bidang industri di dalam negeri selama ini bergantung pada bahan baku impor. Misalnya industri alas kaki yang membutuhkan karet setengah jadi impor, sekalipun sebagian produk jadinya diekspor lagi. Industri elektronik dan otomotif pun mengandalkan komponen impor. Demikian pula industri plastik yang membutuhkan polipropilena dan polietilena impor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahan baku/penolong mendominasi hingga 77,04 persen dari total impor Januari-April sebesar Rp 61,96 miliar, diikuti barang modal 16,65 persen dan barang konsumsi 6,31 persen.

Ridwan mengatakan, sejauh ini dampak pelemahan rupiah memang belum terlihat pada aktivitas ekspor dan impor. Sebab, pelaku usaha masih merealisasikan kontrak pengiriman barang beberapa bulan lalu. Namun, lanjut dia, bukan tidak mungkin aktivitas pengapalan barang akan terganggu jika depresiasi rupiah berlanjut. Pelaku usaha bisa saja mengurangi impor bahan baku -yang artinya sama dengan menurunkan kapasitas produksi. Ridwan menuturkan, nilai tukar rupiah idealnya stabil di level Rp 9.500-Rp 9.700 per USD agar tak mengganggu aktivitas impor dan ekspor.

Pelemahan rupiah juga terasa di pasar modal. Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga terpicu tekanan jual di pasar aset Indonesia yang cukup kencang. Terutama dari pasar saham. "Semua itu terakumulasi dalam derasnya arus keluar hot money (dana jangka pendek)," ungkapnya.

JAKARTA - Rupiah tengah menuju titik keseimbangan atau ekuilibrium baru. Setelah menembus level Rp 10.000 per USD, Bank Indonesia (BI) membiarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News