BI Biarkan USD Tembus Rp 10 Ribu
Pengusaha Set Ulang Harga Ekspor Impor
Rabu, 17 Juli 2013 – 06:30 WIB
Beberapa bidang industri di dalam negeri selama ini bergantung pada bahan baku impor. Misalnya industri alas kaki yang membutuhkan karet setengah jadi impor, sekalipun sebagian produk jadinya diekspor lagi. Industri elektronik dan otomotif pun mengandalkan komponen impor. Demikian pula industri plastik yang membutuhkan polipropilena dan polietilena impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahan baku/penolong mendominasi hingga 77,04 persen dari total impor Januari-April sebesar Rp 61,96 miliar, diikuti barang modal 16,65 persen dan barang konsumsi 6,31 persen.
Ridwan mengatakan, sejauh ini dampak pelemahan rupiah memang belum terlihat pada aktivitas ekspor dan impor. Sebab, pelaku usaha masih merealisasikan kontrak pengiriman barang beberapa bulan lalu. Namun, lanjut dia, bukan tidak mungkin aktivitas pengapalan barang akan terganggu jika depresiasi rupiah berlanjut. Pelaku usaha bisa saja mengurangi impor bahan baku -yang artinya sama dengan menurunkan kapasitas produksi. Ridwan menuturkan, nilai tukar rupiah idealnya stabil di level Rp 9.500-Rp 9.700 per USD agar tak mengganggu aktivitas impor dan ekspor.
Pelemahan rupiah juga terasa di pasar modal. Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga terpicu tekanan jual di pasar aset Indonesia yang cukup kencang. Terutama dari pasar saham. "Semua itu terakumulasi dalam derasnya arus keluar hot money (dana jangka pendek)," ungkapnya.
JAKARTA - Rupiah tengah menuju titik keseimbangan atau ekuilibrium baru. Setelah menembus level Rp 10.000 per USD, Bank Indonesia (BI) membiarkan
BERITA TERKAIT
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024