BI Bicara soal Rupiah Digital, Bakal Diimplementasikan Kapan?

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bicara kembali soal penerbitan rupiah digital.
Perry menyebut pihaknya menerbitkan desain pengembangan digital rupiah yang terangkum dalam white paper atau buku putih yang menguraikan rumusan Central Bank Digital Currency (CBDC) Indonesia beserta pertimbangan manfaat dan risikonya.
Pada momen peluncuran di tengah Pertemuan Tahunan Bank Indonesia tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti digital rupiah sebagai salah satu dari kebijakan sistem pembayaran untuk akselerasi digital.
“Digital rupiah akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dari wholesale CBDC untuk penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank," kata Perry Warjiyo dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan penerapan digital rupiah akan diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang.
"Akhirnya pada integrasi wholesale digital rupiah dengan ritel digital rupiah secara end to end," ungkapnya.
Penerbitan buku putih ini merupakan langkah awal “Proyek Garuda" yaitu proyek yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur digital rupiah.
Key driver pengembangan digital rupiah adalah menegaskan fungsi BI sebagai otoritas tunggal dalam menerbitkan mata uang termasuk mata uang digital (sovereignty digital rupiah), memperkuat peran BI di kancah internasional dan mengakselerasi integrasi Ekonomi Keuangan Digital (EKD) secara nasional.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bicara kembali soal penerbitan rupiah digital. Simak selengkapnya!
- IHSG 'Terbakar', Guncangan Global Atau Cermin Kerapuhan Internal?
- BI Turun Tangan Redam Gejolak Kurs Rupiah di Pasar NDF
- Trump Terapkan Bea Masuk Tinggi ke Produk RI, Misbakhun Punya Saran untuk Pemerintah & BI
- Utang Indonesia Naik Lagi, Masih Aman?
- Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Panggil Sejumlah Pihak Yayasan
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah