BI Cabut Izin Usaha Bank IFI
Sabtu, 18 April 2009 – 06:52 WIB
Wimboh menyatakan, beberapa investor sempat berminat mengambil alih bank yang 92 persen sahamnya dimiliki Grup Ramako milik keluarga Rachmadi itu. Namun, investor yang berminat tak bisa memenuhi tenggat menyuntik modal. ''Sudah diupayakan semaksimal mungkin. Tapi, harapan sulit dipenuhi,'' tegasnya.
Berbagai upaya sebetulnya sudah dilakukan keluarga Rachmadi. Di antaranya, mencari para investor. Berunding berkali-kali, tapi hingga akhir hayatnya suntikan darah segar itu tidak pernah masuk ke tubuh IFI. Sejumlah pemodal raksasa sebetulnya berminat menanam uang di bank tersebut. Pertengahan 2008, misalnya, keluarga William Soeryadjaya berencana mengambil alih bank milik pengusaha McDonald's, Bambang Rachmadi, itu.
Dengan menaruh duit di Bank IFI, William tampaknya berniat kembali ke ''rumah lamanya'', dunia perbankan. Bisnis bank bukanlah lahan baru bagi keluarga Om William. Dia adalah pemilik Bank Summa yang pada 1992 terkulai karena urusan modal. William harus melepas sahamnya di Astra guna mengatup kerugian di Summa.
Khalayak bisnis sempat berharap modal IFI langsung menjulang dengan masuknya keluarga itu. Faktanya tidak. Proses negosiasi mentok. William gagal masuk. Dan Jumat kemarin adalah ujung semuanya.
JAKARTA - Lihai mengelola bisnis restoran tak menjamin juga hoki di bisnis perbankan. Itulah nasib yang dialami bos McDonald's Indonesia Bambang
BERITA TERKAIT
- Selandia Baru Bantu Indonesia Mempercepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi
- Soal RPMK IHT, Anggota DPR RI Ingatkan Pemerintah Pertimbangkan Dampak Hulu Hingga Hilir
- Munaslub Kadin Dinilai Bertentangan dengan Visi Besar Prabowo Soal Persatuan
- MIND ID Dukung Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Mineral
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru
- Pertamina Optimistis Bisa Kembangkan Bisnis Sustainable Aviation Fuel di Indonesia