BI Cegah Pelaku Pasar Forex Nakal

Saat ini, pasar keuangan di Indonesia dinilai masih dangkal. Volume transaksi valuta asing (valas) di Indonesia hanya USD 5 miliar per hari. Angka tersebut hanya setengah dari transaksi valas di Malaysia dan Thailand. Apalagi jika dibandingkan dengan transaksi valas Singapura yang mencapai USD 230 miliar per hari.
"Indonesia FEMC sekarang fokus untuk tingkatkan transaksi forex. Karena yang paling strategis untuk peningkatan perekonomian," ungkap Chairman Indonesia FEMC Panji Irawan.
Head of Treasury PT Bank Central Asia Tbk Branko Windoe menilai kondisi likuiditas valas antarbank saat ini sudah seimbang. Hal itu terlihat dari nilai tukar rupiah yang cenderung bertahan di kisaran Rp 11.400 hingga Rp 11.600 per USD.
Dengan demikian gejolak di pasar valas tidak begitu besar. "Kalau ada gejolak besar baik ke atas atau ke bawah, artinya ada yang tidak seimbang. Kondisi itu yang kami antisipasi," ujarnya. (gal/sof)
JAKARTA - Pendalaman pasar keuangan yang digagas Bank Indonesia tak lantas bebas dari risiko pemain pasar valuta asing (foreign exchange/forex) nakal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Bank DKI Percepat Perbaikan Sistem Transfer Antarbank
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- Dampingi Komisi XI DPR saat Reses di Pasuruan, Dirjen Bea Cukai Askolani Sampaikan Ini
- Tangerang Jadi Lokasi Terpopuler, LPKR Perluas Penawaran Produk di Park Serpong