BI dan 2 Bank Sentral Asia Tenggara Kurangi Penggunaan Dolar
Indonesia menjalin kerja sama perdagangan senilai USD 14 miliar dengan Thailand pada 2010–2016.
Perinciannya, USD 8,5 miliar adalah perdagangan impor dan sisanya, USD 5,5 miliar, merupakan ekspor.
’’Kalau melihat dari sisi ekspor, 94 persen perdagangan Indonesia masih dilakukan dalam mata uang USD. Dari sisi impor, 78 persen menggunakan USD,’’ jelasnya.
Nah, dengan LCS framework tersebut, diharapkan mata uang untuk transaksi ekspor dan impor di Indonesia bisa lebih beragam.
Untuk operasionalisasi LCS framework IDR-MYR, BI dan BNM menunjuk enam bank di Indonesia dan lima bank di Malaysia.
Bank-bank dari Indonesia adalah BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, CIMB Niaga, dan Maybank Indonesia.
Perwakilan dari Malaysia terdiri atas CIMB Bank, Hong Leong Bank, Malayan Banking, Public Bank, dan RHB Bank.
Sementara itu, untuk operasionalisasi LCS framework IDR-THB, BI dan BoT memilih lima bank di Indonesia dan Thailand.
Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), dan Bank of Thailand (BoT) berusaha mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat