BI dan Pengusaha Berkoordinasi, Rupiah Menguat Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Rupiah melanjutkan tren positif beberapa hari ini. Pada perdagangan Jumat (27/3), rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 135 poin terhadap dolar AS.
Sebelumnya kurs USD di level Rp 16.305. Namun, pada penutupan perdagangan, USD menjadi Rp 16.170.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut penguatan rupiah tak terlepas dari koordinasi Bank Indonesia dan para pengusaha. “Intervensi Bank Indonesia melalui pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF (domestic non-deliverable forward, red), sedangkan pengusaha dengan cara menjual dolar AS yang masih tersimpan sehingga kepanikan pasar sedikit berkurang," kata Ibrahim.
Selain itu, ada faktor ekstrernal yang membuat kurs USD turun, yakni persetujuan Senat Amerika Serikat (AS) untuk menggelontorkan dana USD 2 triliun guna menggerakkan perekonomian yang terimbas COVID-19. Keputusan akhir soal usul pengelontoran stimulus itu tinggal menunggu DPR AS yang kemungkinan besar bakal menyetujuinya.
Di sisi lain, negara-negara anggota G-20 dalam pertemuan pada pekan ini juga berjanji akan menggelontorkan dana sebesar USD 5 triliun. Tujuannya juga membuat perekonomian yang goyang akibat COVID-19 bisa kembali stabil.(antara/jpnn)
Rupiah melanjutkan tren positif dan menunjukkan penguatan terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan akhir pekan ini.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Modal Asing Keluar Capai Rp 10 Triliun, Efek Danantara?
- Efek The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat
- BI Banten Beberkan Ciri-Ciri Uang Palsu, Masyarakat Harus Waspada
- Kurs Rupiah Hari Ini Anjlok, Kebijakan Donald Trump Biang Keroknya
- BI Buka Suara soal USD yang Disebut Anjlok di Google
- Rupiah Makin Ambyar Terdampak Kebijakan Donal Trump