BI Dituding Kerdilkan Industri
Kamis, 04 Februari 2010 – 18:02 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto menuding kebijakan Bank Indonesia yang mengeluarkan aturan single present policy (SPS) dimana satu pemegang saham dibatasi hanya bisa memiliki satu bank saja berimbas pada melemahnya daya saing Indonesia. "Kebijakan ini jelas berdampak luas, bahkan membuat daya saing komoditas Indonesia di pasar Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) menjadi lemah, karena likuiditas kredit yang dikucurkan ke sektor riil menjadi terbatas," tegas Airlangga Hartarto, usai rapat dengar pendapat dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GPKS) dan Asosiasi Industri Minyak Nabati Indonesia (AIMNI) di DPR Jakarta, Kamis (4/2). Politikus Partai Golkar itu mencurigai ada agenda tersembunyi untuk melemahkan daya saing produk Indonesia menghadapi ACFTA ini. Mestinya kepentingan nasional lebih tinggi dari apapun. "Saya curiga ini ada agenda terselubung dengan kebijakan itu, padahal yang harus diutamakan adalah menyelamatkan kepentingan nasional," imbuhnya.
Dia jelaskan, kebijakan BI yang mengeluarkan SPS itu berakibat kian terbatasnya kucuran kredit ke sektor riil. Otomatis industri-industri lokal kesulitan mendapatkan dana untuk meningkatkan produk unggulanya di pasar internasional, terutama dalam menghadapi AC FTA. "Harusnya sektor itu dibantu dan yang sudah siap dan kuat, dipertahankan," pintanya.
Baca Juga:
Airlangga juga mempertanyakan bagaimana mungkin mengkonsulidasikan bank-bank "plat merah" menjadi satu karena masing-masing bank punya core bisnis yang berbeda. "BRI konsentrasi di UMKM, Bank Mandiri untuk coorporate besar, sedangkan BTN pada perumahan."
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto menuding kebijakan Bank Indonesia yang mengeluarkan aturan single present policy (SPS) dimana satu
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran