BI Dorong Pemerintah Segera Naikkan Tarif Listrik dan Elpiji

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia.
Pasalnya, sebagian pendapatan masyarakat habis untuk komoditas volatile.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memprediksi, peran volatile foods dalam indeks harga konsumen tiga bulan ke depan dominan.
Sebab, konsumsi masyarakat pada akhir tahun biasanya meningkat.
Karena itu, BI mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Hal itu berguna untuk mengurangi tekanan inflasi dan menekan impor yang mengurangi cadangan devisa.
’’Untuk tahun ini, dengan perlahan-lahan dikeprasnya impor, cadangan devisa kembali naik seratus persen menjadi USD 113 miliar,’’ katanya di Jakarta kemarin (3/10).
Untuk memantau harga pangan, BI berencana membuat sistem informasi harga pasar di seluruh Indonesia. Sistem tersebut segera diintegrasikan ke daerah.
JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia. Pasalnya, sebagian pendapatan
- Allo Bank Salurkan Rp 250 Miliar untuk Akulaku Finance
- Serikat Pekerja Sritex Minta Bantuan DPR soal Pencairan Pesangon & THR
- Polisi Tangkap Pedagang Ayam Gelonggongan, Zulhas Membantah
- Harga Cabai Setan Sudah Kebangetan, Bawang Merah Juga
- Bea Cukai Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lewat Fasilitasi Perdagangan
- Mantap! 10 Kontainer Mainan Anjing dari Limbah Kayu Asal Purworejo Tembus ke 2 Benua