BI Dorong Pemerintah Segera Naikkan Tarif Listrik dan Elpiji
jpnn.com - JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia.
Pasalnya, sebagian pendapatan masyarakat habis untuk komoditas volatile.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memprediksi, peran volatile foods dalam indeks harga konsumen tiga bulan ke depan dominan.
Sebab, konsumsi masyarakat pada akhir tahun biasanya meningkat.
Karena itu, BI mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Hal itu berguna untuk mengurangi tekanan inflasi dan menekan impor yang mengurangi cadangan devisa.
’’Untuk tahun ini, dengan perlahan-lahan dikeprasnya impor, cadangan devisa kembali naik seratus persen menjadi USD 113 miliar,’’ katanya di Jakarta kemarin (3/10).
Untuk memantau harga pangan, BI berencana membuat sistem informasi harga pasar di seluruh Indonesia. Sistem tersebut segera diintegrasikan ke daerah.
JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia. Pasalnya, sebagian pendapatan
- Prudential Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal III/2024
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari