BI Dorong Pemerintah Segera Naikkan Tarif Listrik dan Elpiji

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia.
Pasalnya, sebagian pendapatan masyarakat habis untuk komoditas volatile.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memprediksi, peran volatile foods dalam indeks harga konsumen tiga bulan ke depan dominan.
Sebab, konsumsi masyarakat pada akhir tahun biasanya meningkat.
Karena itu, BI mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Hal itu berguna untuk mengurangi tekanan inflasi dan menekan impor yang mengurangi cadangan devisa.
’’Untuk tahun ini, dengan perlahan-lahan dikeprasnya impor, cadangan devisa kembali naik seratus persen menjadi USD 113 miliar,’’ katanya di Jakarta kemarin (3/10).
Untuk memantau harga pangan, BI berencana membuat sistem informasi harga pasar di seluruh Indonesia. Sistem tersebut segera diintegrasikan ke daerah.
JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia. Pasalnya, sebagian pendapatan
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan