BI Dorong Pemerintah Segera Naikkan Tarif Listrik dan Elpiji
Sebab, komponen volatile foods di daerah menjadi penyumbang inflasi yang paling dominan. ’’Karena itu, angka inflasi nasional jadi tinggi,” ucapnya.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Noor Yudanto menyarankan pemerintah menyegerakan kenaikan sejumlah komponen administered price (harga yang dikendalikan pemerintah).
Misalnya, tenaga listrik dan elpiji tiga kilogram. Menurut dia, harga kedua komoditas sebaiknya dinaikkan setelah puncak konsumsi. Yakni, Lebaran pada Juli lalu.
Penyebabnya, inflasi tercatat menurun setelah Lebaran sehingga saat ini adalah waktu yang tepat untuk menaikkan harga.
’’Kami sudah mengusulkan (kenaikan tarif dasar listrik dan elpiji tiga kilogram, Red) kepada pemerintah. Tapi, keputusan kenaikan kan berada di tangan DPR, bukan hanya pemerintah,’’ ungkapnya.
Kenaikan tarif dasar listrik diperkirakan menyumbang kenaikan inflasi 0,8 persen. Sementara itu, kenaikan harga elpiji tiga kilogram berkontribusi 0,3 persen.
Jika keduanya dinaikkan sekaligus, kontribusi terhadap inflasi tahunan diperkirakan 1,1 persen.
Pemerintah memang berencana menaikkan tarif dasar listrik untuk lebih dari 18 juta pelanggan PLN kategori 900 VA dan 450 VA.
JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia. Pasalnya, sebagian pendapatan
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Lewat Program SGSP, SIG Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Rembang
- Mebiso Masuk Nominasi IKMA Awards 2024
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru