BI Dukung Kran Impor Beras ke Batam Dibuka
jpnn.com, BATAM - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau mendukung pemerintah kota Batam meminta Kementerian Perdagangan untuk membuka kembali kran impor beras.
Impor tersebut dinilai salah satu solusi tepat dan cepat untuk mengatasi kekurangan stok beras di Batam.
"Iya, impor beras itu salah satu solusi," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, kepada Batam Pos di Hotel Harris Resort Batam Centre, Rabu (28/2).
Gusti menjelaskan, para pengusaha yang bergerak di bisnis beras belakangan ini memang berada dalam posisi sulit.
Di satu sisi harus berusaha memenuhi kebutuhan beras di Batam dan wilayah lainnya di Kepri, namun di sisi lain, dihadapkan pada pembatasan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Sementara, beras yang dijual di Batam maupun wilayah lainnya di Kepri, dibeli pengusaha dari Cipinang atau daerah penghasil lainnya. Harga di daerah asal sudah tinggi, ditambah biaya transportasi dari daerah asal atau penghasil ke Batam juga mahal.
Jika dijual di bawah HET atau sama dengan HET, pegusaha berpotensi rugi. Jika dijual lebih mahal, ada ketentuan HET.
"Jadi memang perlu ada solusi agar kebutuhan beras di Batam tetap tercukupi dengan harga yang bagus," ujarnya.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau mendukung pemerintah kota Batam meminta Kementerian Perdagangan untuk membuka kembali kran impor beras.
- Prabowo Berkomitmen Akhir 2025 Indonesia tak Lagi Impor Beras hingga Jagung
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Legislator Komisi XI: Sinyal Positif Bagi UMKM
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap II Batam, Tenaga Teknis Paling Banyak
- PPPK 2024 Tahap I Kota Batam, 1.900 Honorer Lulus
- Bencana Longsor di Bukit Jodoh Batam, Delapan Rumah Rusak
- Jalan Layang Sungai Ladi Diresmikan, Kepala BP Batam: Ini Jadi Solusi Kemacetan