BI Imbau Nasabah Perhatikan SBDK
Rabu, 13 Juli 2011 – 09:08 WIB
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengimbau nasabah untuk memperhatikan besaran Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang diumumkan tiap tiga bulan oleh bank. Preferensi nasabah bakal membantu terciptanya kompetisi bank yang makin sehat dan berdampak positif pada penurunan suku bunga kredit.
Sejak Maret, bank-bank telah diwajibkan mengumumkan SDBK melalui website dan konter-konter bank. “Saya takut tidak banyak juga masyarakat luas yang mengunjungi website-website bank itu. Kalaupun ingin tahu, ke bank dan butuh waktu yang tidak cepat,” kata Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad di Kantor BI, Jakarta, Selasa (12/7).
BI mengatakan, pihaknya bakal meneliti sejauh mana masyarakat memanfaatkan informasi SBDK tersebut. Tanpa preferensi dari masyarakat, persaingan sehat yang diharapkan menjadi sulit terjadi. “Semakin ada persaingan karena keterbukaan yang lebih bagus, kita berharap pada peningkatan efisiensi industri perbankan nasional,” katanya.
Ia menambahkan, hingga kini bank-bank belum merevisi rencana bisnis. Hingga bulan ini, pertumbuhan kredit masih berada di kisaran 23,4 persen. “Ini masih dalam target rencana bisnis bank,” kata Muliaman. Dia menambahkan, kualitas kredit juga makin membaik. “Karena kredit investasi lebih tinggi dari kredit konsumsi. Ini satu hal yang membahagiakan, paling tidakl untuk jangka panjang bisa mendorong output yang lebih baik untuk perekonomian nasional,” katanya.
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengimbau nasabah untuk memperhatikan besaran Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang diumumkan tiap tiga bulan
BERITA TERKAIT
- SAMA Alliance Resmi Berekspensi ke Malaysia dan Singapura
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar
- Hadiri APEC di Peru, Mendag Perkuat Dukungan Perdagangan Multilateral
- Beruntungnya 3 Pemenang Midea, Nonton Liga Inggris Langsung di Markas Manchester City
- Ini Dukungan Bea Cukai ke TNI AD Demi Kelancaran Ikuti Kompetisi Menembak di Filipina
- J Trust Bank: PKPU Sementara PP Properti Merugikan Kreditur