BI Kembali Tahan BI Rate di 7,5 Persen
Tak hanya itu, inflasi administered price dari kenaikan tarif tenaga listrik industri dan harga elpiji juga patut diwaspadai.
Sementara itu, kebijakan mempertahankan BI rate tersebut juga selaras dengan membaiknya neraca berjalan Indonesia. Sebelumnya, diproyeksi defisit transaksi berjalan berada di level 3,5 persen dari produk domestik bruto (PDB), namun dikoreksi menjadi kisaran 3,3 persen selama 2013 lalu.
Nilai defisit pun diprediksi turun dari yang awalnya diperkirakan USD 35 miliar, saat ini turun menjadi USD 28,4 miliar.
Secara lebih rinci, defisit transaksi berjalan pada kuartal empat 2013 menurun cukup tajam di kisaran 1,98 persen dari PDB, atau jauh lebih rendah dari defisit transaksi berjalan pada triwulan sebelumnya sebesar 38,5 persen. Tingginya ekspor nonmigas pada tiga bulan terakhir 2013 menjadi pendorong membaiknya defisit. (gal/sof)
JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kemarin menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) tetap di level 7,5 persen. Bank sentral
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- BNI Gandeng PT Pos Dukung UMKM Atasi Tantangan Logistik dan Sumber Pembiayaan