BI Kepri Dorong BP dan Pemko Batam Jemput Bola Langsung ke Tiongkok
jpnn.com, BATAM - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan sebuah peluang yang seharusnya bisa ditangkap Indonesia terutama Batam, Kepulauan Riau.
Sebab, dampak perang dagang tersebut perusahaan-perusahaan asal Tiongkok sudah mulai merencanakan relokasi secara besar-besaran.
Tapi, sayangnya Indonesia belum termasuk dalam rencana besar perusahaan-perusahaan besar tersebut. Mereka lebih memilih relokasi pabriknya ke Asia Tenggara dan India dalam waktu dekat.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Fadjar Madjardi mengatakan Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan peluang tersebut.
Baca: Begal Sadis Bacok Leher Korban Lantaran Menolak Serahkan Sepeda Motor
Dia mengatakan kegiatan promosi diperlukan untuk memperkenalkan keunggulan Batam serta mengetahui potensi investasi yang bisa diperoleh dari Tiongkok.
"Melihat peluang tersebut harus dilakukan dengan promosi langsung. Sehingga mengetahui potensi industri yang mau pindah (dari Tiongkok,red) itu apa saja. Terus ketika sudah di sini, potensi selanjutnya bagaimana. Itu semua harus dari kita," ucapnya Selasa (11/6) di Kantor BI Perwakilan Kepri.
Dengan kata lain, baik Badan Pengusahaan (BP) Batam maupun Pemerintah Kota (Pemko) Batam harus berani menjemput bola langsung ke Tiongkok. "Kita bisa jemput bola untuk mengetahui industri mana yang terdegradasi karena imbas perang dagang di Tiongkok," ungkapnya.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan sebuah peluang yang seharusnya bisa ditangkap Indonesia terutama Batam, Kepulauan Riau.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok