BI Khawatirkan Ekses Likuiditas
Senin, 07 Maret 2011 – 04:24 WIB

BI Khawatirkan Ekses Likuiditas
PURWAKARTA - Bank Indonesia mengkhawatirkan besarnya aliran dana masuk (capital inflow) dari asing yang terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, permintaan uang di dalam negeri masih rendah. Akibatnya, Bank Indonesia harus selalu menyerap kelebihan (ekses) likuiditas itu.
"Total ekses likuiditas (kelebihan dana) secara makro pada tahun 2010 mencapai Rp 417 triliun," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah dalam workshop wartawan perbankan, Minggu 96/3). Angka itu sudah cukup mengkhawatirkan bagi BI karena itu bisa menyebabkan terjadinya inflasi.
Baca Juga:
Oleh karena itu BI harus secara kontinyu menyerap kelebihan dana itu. Halim menjelaskan, suplai uang primer terus meningkat setiap tahun. Dia memberi contoh, pada tahun 2005 suplai uang primer dari aktiva luar negeri Rp 250 triliun, rekening pemerintah Rp 239 triliun serta lain-lain Rp 128 tiliun.
"Dengan begitu suplai uang primer Rp 361,1 triliun. Paling besar memang dana dari luar negeri," terangnya.
PURWAKARTA - Bank Indonesia mengkhawatirkan besarnya aliran dana masuk (capital inflow) dari asing yang terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, permintaan
BERITA TERKAIT
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar