BI Kontrol Rupiah, Modal Masuk Deras
Sabtu, 09 April 2011 – 03:03 WIB
Dampak nyata dari derasnya aliran modal masuk adalah penguatan tajam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berdasar kurs tengah BI, rupiah kemarin sempat menyentuh level Rp 8.654 per USD, terus menguat jika dibandingkan dengan posisi awal bulan yang juga sudah perkasa di posisi Rp 8.699 per USD. Cadangan devisa pada akhir Maret menembus USD 105,709 miliar.
Hartadi menjelaskan, bank sentral akan melakukan assessment aliran modal masuk dengan baik. Secara umum, dia mengatakan bahwa derasnya aliran modal masuk masih merupakan akibat dari ketidakseimbangan global. Yakni, prospek pertumbuhan ekonomi di emerging market menjanjikan, sedangkan masalah masih membelit Amerika Serikat dan Eropa. ”Karena itu, investor yang punya banyak fund tersebut pasti melirik ke emerging market,” tambah dia.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan bahwa bank sentral telah memperhatikan kecepatan penguatan rupiah. ”Jangan pernah mengira itu kami biarkan begitu saja. Kalau dibiarkan, sudah lain sekali kita,” terang Darmin.
Darmin menambahkan, secara regional tekanan aliran modal masuk di ASEAN juga masih cukup kuat. ”Terus terang, kami juga melakukan berbagai hal untuk menahan agar tidak terlalu (menguat). Tetapi, kami tidak punya target mati tidak boleh sekian,” ucapnya.
NUSA DUA – Membaiknya rating Indonesia membuat serbuan capital inflow atau aliran modal masuk ke Indonesia makin deras. Hal tersebut mengakibatkan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya