BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5 Persen
Figur data itu menunjukkan, korporasi yang memiliki pinjaman dalam bentuk valas menurunkan permintaan kredit.
Bahkan, ada yang melunasi pinjaman sebelum jangka waktu. ’’Jadi, permintaan terhadap valas turun,’’ ucapnya.
BI juga tengah mencermati adanya risiko kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL). BI mencatat kenaikan NPL dari posisi 3,18 persen menjadi 3,22 persen.
Kenaikan tersebut terjadi karena perbankan mengambil sikap konservatif untuk memulihkan kualitas kredit. ’’Concern kita juga terkait dengan NPL,’’ ungkapnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengungkapkan, penurunan suku bunga acuan membawa angin segar bagi sektor perbankan.
’’(Penurunan, Red) ini menunjukkan bahwa suku bunga sudah mulai turun dan likuiditas cukup longgar. Diharapkan, bunga dana dan kredit bisa turun,’’ tuturnya kemarin.
Sementara itu, ekonom Indef Eko Listianto menerangkan bahwa daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi seiring penurunan suku bunga acuan belum akan berdampak cukup besar bagi perekonomian.
Sebab, pada semester kedua tahun ini sektor riil menghadapi tantangan dari sisi terbatasnya peningkatan permintaan.
JAKARTA – Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 25 basis point dari 5,25 persen menjadi lima persen, Kamis (22/9) kemarin. Gubernur BI
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya