BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 4,25 Persen
![BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 4,25 Persen](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/08/14/bank-indonesia-foto-ilana-adi-perdanajawa-poscomjpnn.jpeg)
Antara lain, normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju seperti AS dan Tiongkok serta faktor geopolitik.
Dari dalam negeri, Dody menilai tidak ada tekanan yang berarti.
Inflasi 2017 diperkirakan sebesar 3,5 persen sesuai sasaran BI. Rupiah cenderung stabil meski sempat melemah pada Oktober.
’’Pelemahan rupiah sejalan dengan pelemahan nilai tukar pada hampir seluruh mata uang dunia terhadap dolar AS (USD),” lanjut Dody.
Menguatnya USD terjadi karena adanya normalisasi kebijakan moneter, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, serta rencana reformasi pajak di AS.
Setelah BI mengintervensi pasar, pada November rupiah kembali menguat.
Secara month-to-month (mtm) rupiah menguat sebesar 0,27 persen persen (mtm) ke level Rp 13.526 per USD.
Intervensi dari BI dilakukan untuk menjaga nilai tukar agar sesuai nilai fundamentalnya.
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate (BI-7DRRR) di level 4,25 persen.
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Dukung Pemberdayaan UMKM, Bea Cukai Ajak Bank Indonesia dan BSI Berkolaborasi
- Bea Cukai Bersama BI dan BSI Bersinergi dalam Pemberdayaan UMKM di Malut dan Kepri
- Cadangan Devisa Naik Tipis, Kini Nilainya Sebegini
- Layanan Remitansi Flip Globe Diperluas, Dijamin Sampai Tepat Waktu