BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Non-performing loan (NPL) gross per Oktober sebesar 3,2 persen, sementara NPL nett 1,5 persen.
Pertumbuhan kredit sampai November 8,5 persen. Juda pun optimistis tahun ini target pertumbuhan kredit 7–9 persen akan tercapai.
”Tahun ini digambarkan sebagai tahun konsolidasi, baik dari sisi fiskal, bank, maupun korporasi. Konsolidasi dari korporasi menghasilkan balance sheet yang lebih baik di korporasi,” katanya.
Sementara itu, BI optimistis inflasi bakal berada di batas bawah sasaran, yakni 3 sampai 3,2 persen, pada tahun depan.
Menurut Juda, penting memperhatikan risiko peningkatan inflasi akibat rencana kenaikan harga administered price, seperti tarif listrik dan elpiji.
”Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar ada timing yang tepat untuk kenaikan harga administered price supaya tidak mengganggu sasaran inflasi kita. Sebab, kenaikan inflasi juga sangat sensitif memengaruhi tingkat kemiskinan,” ujar Juda. (rin/c6/noe)
JAKARTA –Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Namun, hal tersebut tidak membuat Bank Indonesia (BI) mengubah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok