BI Punya Peluang Rombak Suku Bunga Acuan
”Kenaikan tarif listrik bakal menjadi pendorong utama dan berkontribusi pada inflasi 0,8-1 poin,” imbuhnya.
Ditilik dari inflasi inti, permintaan dapat menarik inflasi dan diprediksi akan tetap di bawah empat persen.
Itu akibat konsumsi rumah tangga stagnan. Dengan begitu, hampir tertutup ruang BI untuk menurunkan suku bunga acuan.
”Opsi yang tersisa menaikkan suku bunga,” tegas Leo.
Leo menilai, prospek kenaikan suku bunga The Fed lebih agresif juga berisiko pada nilai tukar rupiah.
Karena itu, Leo meramal suku bunga acuan reverse repo 7 hari (reverse repo) akan flat di kisaran 4,75 persen.
Dengan begitu, inflasi akhir tahun ini akan membengkak menjadi 3,8 persen menyusul kenaikan harga BBM dan listrik.
”Pencabutan subsidi pelanggan 990 VA mencapai 18,8 juta pelanggan. Itu bakal memberi dampak signifikan,” tambah ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian.
JPNN.com - Laju inflasi menyusul penyesuaian harga barang dan gejolak harga minyak dinilai menjadi peluang bagi Bank Indonesia mengubah suku bunga
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya