BI Rate Jadi 8,75 Persen
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:46 WIB

BI Rate Jadi 8,75 Persen
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kian berani melonggarkan kebijakan moneter setelah laju inflasi mulai jinak. Angka inflasi 2008 yang bisa diredam di level 11,06 persen dan deflasi 0,04 persen selama Desember membuat BI tak ragu memangkas suku bunga. Dalam rapat dewan gubernur (RDG) yang digelar Rabu (7/1), BI memangkas suku bunga acuan atau BI rate 50 basis poin (bps) menjadi 8,75 persen. Hampir semua indikator perekonomian tahun ini mengalami perlambatan pertumbuhan, khususnya ekspor dan investasi. Ini membuat bank sentral memberikan perhatian penuh untuk mencegah perlambatan ekonomi. Secara umum BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 4 persen hingga 5 persen.
Otoritas moneter itu mulai menggeser stance kebijakan moneter menjadi lebih fokus menopang pertumbuhan ekonomi. ”Imbangan risiko pada 2009 menghendaki stance kebijakan moneter memberikan perhatian pada upaya mendukung pertumbuhan, dengan tetap mengawal inflasi dan kestabilan sektor keuangan dalam jangka menengah,” kata Gubernur BI Boediono setelah RDG di kantor BI, Jakarta, Rabu (7/1).
Baca Juga:
Boediono mengatakan, inflasi 2009 akan berada di kisaran 5 persen sampai 7 persen. Dengan inflasi yang makin melandai, ruang penurunan bunga kembali terbuka. ”Jika inflasi sampai 5 persen, ruangan itu (penurunan bunga) terbuka lebar,” kata mantan Menko Perekonomian itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kian berani melonggarkan kebijakan moneter setelah laju inflasi mulai jinak. Angka inflasi 2008 yang bisa diredam di
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi