BI Rate Jadi 8,75 Persen
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:46 WIB
Industri perbankan mesti mempersiapkan diri menghadapi terpaan dampak krisis ekonomi dunia. Rasio kredit bermasalah (NPL/non performing loan) tahun ini akan meningkat dari 4 persen (gross) menjadi 5 persen. Risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjadi. Begitu pula dengan risiko modal.
"Kita terus memikirkan apa yang kita masih bisa lakukan dalam koridor prudential, sekaligus memberi ruangan agar keinginan bank memberikan lending masih terjaga," kata Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad. Meski meningkat, Muliaman berpendapat masih berada di kondisi aman.
Sedangkan untuk risiko modal, menurut Muliaman, penyelesaiannya tidak mudah dilakukan. "Variasi risiko lebih luas, butuh daya dukung modal yang mencukupi. Oleh karena itu, tuntutan tambahan modal yang besar adalah kebutuhan karena dihadapkan pada tingkat risiko yang makin kompleks," kata Muliaman.
BI memperkirakan rasio kecukupan modal (CAR) menurun dari sekitar 16 persen tahun lalu menjadi 14,3 persen. Deputi Gubernur BI Siti Ch Fadjrijah mengatakan untuk perbankan yang modalnya tergerus, BI meminta pemilik bank menambah modalnya. Fadjrijah mengatakan salah satu penyebab CAR tahun ini tergerus adalah peningkatan pencadangan (provisi) kredit macet.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kian berani melonggarkan kebijakan moneter setelah laju inflasi mulai jinak. Angka inflasi 2008 yang bisa diredam di
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong