BI Rate Tetap, Pelaku Usaha Kecewa
Sabtu, 08 November 2008 – 01:52 WIB

BI Rate Tetap, Pelaku Usaha Kecewa
Dia menambahkan, keputusan BI mempertahankan BI rate membuat pengusaha tetap terbebani bunga utang yang tinggi. Kondisi itu bisa meningkatkan potensi gagal bayar utang (default). Dalam bisnis, bunga perbankan menjadi sangat penting untuk mengurangi beban dunia usaha. Menurut dia, kenaikan BI rate tidak cukup kuat untuk menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. “Apalagi, masyarakat kini semakin mudah melarikan dananya ke luar negeri,” lanjutnya.
Baca Juga:
Oleh karena itu, lanjut Erwin, BI jangan hanya menggunakan BI rate untuk menstabilkan moneter. Namun, perlu meningkatkan kehati-hatian terhadap valuta asing yang keluar dari Indonesia. Dia mengusulkan BI membuat kebijakan yang mewajibkan seluruh devisa hasil ekspor Indonesia ditarik ke dalam negeri. ”Tidak perlu diparkir di negara lain, sehingga langkah-langkah BI akan cukup untuk mengamankan stabilitas moneter Indonesia,” terangnya.
Wakil Ketua Umum Kadin, Chris Kanter mengatakan, upaya BI untuk mendukung pertumbuhan sektor riil harus diimbangi dengan penurunan BI rate. Disisi lain BI menilai BI Rate itu ditetapkan untuk menahan ekspektasi inflasi dan menjaga kurs rupiah. Cris mengusulkan BI rate diturunkan sebesar 1 persen hingga mencapai level 8,5 persen. “Paling tidak, BI rate diturunkan 0,75–1 persen. Kalau tidak, dunia usaha semakin kesulitan mendapatkan pembiayaan,” jelasnya.(wir/fan)
JAKARTA - Kalangan pelaku usaha menyesalkan keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) pada level 9,5 persen meskipun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT