BI Rem Kredit Perbankan

BI Rem Kredit Perbankan
BI Rem Kredit Perbankan
Perbankan pun mulai merespons langkah agresif BI akhir-akhir ini. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono mengatakan, pihaknya sudah menurunkan target penyaluran kredit tahun ini dari angka 23 persen menjadi 20 persen. 'Kita terus ikuti perkembangan ekonomi,' katanya.

       

Menurut Maryono, BTN yang fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) memang harus banyak berhitung. Selain perlambatan pertumbuhan ekonomi, sektor perumahan juga dikenai aturan batas maksimum penyaluran kredit atau loan to value ratio (LTV). 'Selain itu, suku bunga kredit juga pasti mengikuti BI Rate (naik, Red). Ini juga akan mempengaruhi penyaluran kredit,' ucapnya.

       

Sementara itu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa kenaikan BI Rate memang akan mengerem laju pertumbuhan kredit dan selanjutnya mengerem laju pertumbuhan ekonomi. 'Ini akan berdampak positif pada inflasi dan neraca pembayaran,' ujarnya.

       

Menurut Chatib, melambannya aktifitas ekonomi akan berdampak pada penurunan impor, sehingga defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) bisa dikurangi. 'Perbaikan pada transaksi berjalan inilah yang nanti juga berdampak positif pada nilai tukar Rupiah,' katanya. (owi)

JAKARTA - Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia rupanya belum mampu mengerem laju penyaluran kredit perbankan. Bank Indonesia (BI) yang merasa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News