BI Revisi Target, OJK Tetap Bertahan

jpnn.com - JAKARTA – Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan punya target berbeda tentang pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. BI merevisi target pertumbuhan dari 11–12 persen menjadi 7–9 persen.
Sementara itu, OJK mempertahankan penyaluran kredit mampu tumbuh 10–12 persen hingga akhir tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menGatakan, pihaknya masih mengevaluasi implementasi rencana bisnis bank (RBB) hingga akhir September. Jika RBB terealisasi, target penyaluran kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) akan dipertahankan.
Saat ini perhatian OJK tertuju pada besaran kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Bila NPL membesar, bank dipastikan melakukan konsolidasi dengan lebih selektif untuk mengucurkan kredit. Strategi itu memengaruhi target pertumbuhan kredit.
Pada akhir Agustus, tutur Muliaman, penyaluran kredit dan penghimpunan DPK mulai tumbuh. Hasilnya, terjadi perbaikan rasio likuiditas, terutama sebulan terakhir.
’’Posisi (pelemahan kredit, Red) Mei dilewati. Pertumbuhan Mei sampai Juni di bawah. Juli hingga Agustus sudah membaik,’’ katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (6/9).
Saat ini, imbuh Muliaman, bank-bank besar dalam posisi merevisi target pertumbuhan melebihi target awal tahun. Sementara itu, bank-bank kelas menengah merevisi target pertumbuhan ke bawah.
Ekonom BCA David Sumual memprediksi, pertumbuhan kredit dan DPK pada semester kedua tahun ini cenderung menurun. Hingga akhir Agustus, pertumbuhan kredit mencapai 7–8 persen.
JAKARTA – Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan punya target berbeda tentang pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. BI merevisi target
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang