BI Sampaikan Tantangan Pelik Indonesia, Ada Risiko Ekonomi Morat-marit
Namun, berbagai konflik tersebut tidak bisa diatasi sebuah negara sendirian.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus memiliki sinergi kebijakan yang lebih kuat, tidak hanya secara nasional, tetapi juga di tingkat internasional," ucap dia.
Solikin mengakui tantangan ekonomi pelik karena berbagai hal yang dihadapi Indonesia.
Dia menegaskan bank sentral tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan suku bunga acuan. Instrumen lain pun turut dikerahkan sebagai bauran kebijakan BI.
Untuk kebijakan moneter akan diarahkan kepada stabilitas ekonomi pada 2022, sedangkan sisanya seperti kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, dan lainnya akan tetap berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi.
"Maka, inilah yang kami miliki dan kami akan kemudian menjadi bank sentral yang relevan untuk menghadapi segala macam tantangan yang kompleks," jelas Solikin.(antara/jpnn)
BI mengatakan saat ini pihaknya tengah berjuang untuk menekan risiko guncangan stabilitas ekonomi
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024