BI Sebut Memberdayakan Perempuan Meningkatkan Ekonomi hingga 25 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengungkapkan berbagai penelitian menunjukkan pemberdayaan perempuan dalam suatu perekonomian akan meningkatkan kapasitas ekonomi tersebut sebesar 20 persen sampai 25 persen.
Oleh karena itu, bagi negara, pemberdayaan perempuan juga akan meningkatkan perekonomian lebih terakselerasi.
"Bukan saja pada pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan perempuan juga menjadi faktor berganda dalam pengurangan kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan, perbaikan gizi, hingga perbaikan tata kelola sebuah negara," ucap Juda dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (11/8).
Dia menjelaskan pada sektor UMKM peran perempuan sangat dominan, yang tercermin dari sebanyak 65,5 juta UMKM.
Peran UMKM perempuan adalah sebesar 65 persen sehingga cukup signifikan dan dominan.
"Adapun mayoritas UMKM perempuan tersebut bergerak di bidang makanan dan pakaian," ungkap Juda.
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan berbagai survei melaporkan UMKM perempuan juga tercatat memiliki daya tahan lebih dibandingkan yang dimiliki oleh pria.
"Lebih sedikit UMKM perempuan yang menutup usahanya dibandingkan dengan UMKM pria di saat pandemi Covid-19 melanda," ujar Juda.
BI membeberkan keunggulan memberdayakan perempuan dalam bisnis dan negara. Simak selengkapnya
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International