BI Segera Longgarkan Kebijakan Loan to Value
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berniat melonggarkan kebijakan loan to value (LTV) seiring perlambatan pertumbuhan industri properti dan otomotif.
Kebijakan itu akan berimbas pada uang muka. BI segera membuat LTV spasial yang bakal mengklasifikasi kebijakan berdasar wilayah.
’’Kalau kami dalami, kondisi sektor properti dan otomotif berbeda antara satu region dan region yang lain,’’ ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.
Agus menjelaskan, pelonggaran LTV secara spasial dilatarbelakangi data BI yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah di Indonesia berbeda-beda.
Dia memerinci, hingga kuartal kedua tahun ini, Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi mencatat pertumbuhan yang rendah.
Sementara itu, Pulau Sumatera, Maluku, dan Bali mencatat pertumbuhan yang cukup baik.
’’BI mengkaji (LTV spasial) untuk bisa mendukung ekspansi atau intermediasi perbankan menyalurkan kredit dengan lebih baik. Karena itu, kami pertimbangkan (kebijakan) LTV spasial atau regional yang berbeda,’’ urainya.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, kajian perubahan LTV akan mempertimbangkan stabilitas ekonomi ke depan, baik dari sisi global maupun domestik.
Bank Indonesia (BI) berniat melonggarkan kebijakan loan to value (LTV) seiring perlambatan pertumbuhan industri properti dan otomotif.
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya
- PLN IP Bersama BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas Sebagai Bahan Bakar di PLTU