BI Sudah Siapkan Aggaran Redenominasi sejak Pemerintahan SBY
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya telah sejak lama menyiapkan anggaran untuk redenominasi atau penyederhanaan rupiah. Sebab, ide redenominasi memang sudah muncul sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sebetulnya sejak 2013 itu BI sudah menganggarkan untuk kita menindaklanjuti RUU redenominasi mata uang. Tetapi untuk pemerintah tentu belum (menganggarkan, red),” ujar Agus di Jakarta, Kamis (27/7).
Hanya saja, Agus tidak memerinci soal anggaran itu. Sebab, hal itu masih tahap awal dan redenominasi juga belum diterapkan karena masih menunggu payung hukumnya terlebih dahulu. “Saya tidak bisa ungkapkan," ujarnya.
Lebi Lanjut Agus mengatakan, nantinya anggaran itunantinya akan digunakan untuk melakukan studi dan pertemuan-pertemuan sebelum akhirnya dibahas di DPR bersama pemerintah. "Utamanya itu," ucapnya.
Agus juga mengatakan, BI juga belum bisa mencetak uang transisi untuk redenominasi. Sebab, uang transisi akan dicetak setelah ada UU Redenominasi.
"Nanti kalau sudah ada undang-undangnya baru kita tindak lanjuti. Dan kalau sudah ada undang-undangnya paling tidak persiapan dua tahun, setelah itu 2020-2024 itu adalah periode transisi, jadi itu masuk periode transisi," pungkas mantan menteri keuangan itu.(cr4/JPC)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya telah sejak lama menyiapkan anggaran untuk redenominasi atau penyederhanaan rupiah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya
- PLN IP Bersama BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas Sebagai Bahan Bakar di PLTU