BI Tak Resah Rupiah Melemah
Jumat, 19 Februari 2010 – 00:43 WIB
JAKARTA - Ancaman pelemahan rupiah akibat krisis keuangan di Yunani yang menjadi sentimen buruk bagi perekonomian Eropa, tak membuat Bank Indonesia (BI) gundah. Bank sentral meminta agar pelaku pasar tak perlu risau.
Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, melemahnya rupiah akibat pengaruh krisis keuangan Yunani merupakan fluktuasi biasa atas sentimen pasar. "Jangan terlalu risau urusan itu," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Kamis (18/2).
Menurut Darmin, arah pelemahan rupiah akibat sentimen kondisi perekonomian global sudah diprediksi sebelumnya. Khusus terkait Yunani, krisis keuangan negara tersebut sempat dikhawatirkan akan menjalar ke negara-negara Eropa lain, sehingga investor pun mulai mencari aman dengan memburu mata uang dolar AS (USD). Akibatnya, tren USD pun menguat terhadap semua mata uang, termasuk Rupiah.
"Memang, gara-gara anggaran Yunani memburuk, pasar (ikut) memburuk, kurs (nilai tukar), indeks (saham) juga. Tapi, jangan terlalu risau dengan perubahan-perubahan "terakahir ini," paparnya.
JAKARTA - Ancaman pelemahan rupiah akibat krisis keuangan di Yunani yang menjadi sentimen buruk bagi perekonomian Eropa, tak membuat Bank Indonesia
BERITA TERKAIT
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital