BI Terus Jaga Rupiah
Kamis, 28 Oktober 2010 – 02:02 WIB
BANDUNG - Derasnya aliran dana masuk atau capital inflow terus mendorong penguatan Rupiah. Namun, Bank Indonesia (BI) mencoba meredam gejolak Rupiah. Darmin mengakui, derasnya aliran dana asing bisa menjadi kekhawatiran, terutama jika dana jangka pendek atau hot money tersebut hanya merupakan dana para spekulan. "Capital inflow kalau kebanyakan akan repot, apalagi kalau spekulatif," terangnya.
Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, selaku otoritas moneter, BI akan menjaga agar Rupiah tidak menguat terlalu tajam. Hingga sore kemarin, kurs tengah BI menunjukkan Rupiah ada di posisi Rp 8.928 per USD. "Kita terus jaga rupiah agar tidak keluar dari nilai fundamentalnya," ujarnya, Rabu (27/10).
Baca Juga:
Menurut Darmin, sepanjang tahun ini Rupiah telah menguat atau mengalami apresiasi hingga 5 persen. Namun, lanjut dia, penguatan tersebut masih lebih kecil dibandingkan penguatan mata uang negara lain di kawasan Asean, misalnya Baht Thailand yang menguat 9 - 10 persen. "Mereka memang membiarkan, kalau kita tahan agar apresiasi tidak terlalu kuat," katanya.
Baca Juga:
BANDUNG - Derasnya aliran dana masuk atau capital inflow terus mendorong penguatan Rupiah. Namun, Bank Indonesia (BI) mencoba meredam gejolak Rupiah.
BERITA TERKAIT
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Ini Biang Kerok Kenaikan Harga MinyaKita
- AFPI Dukung OJK untuk Memperkuat Pengaturan Pindar
- Agentforce 2.0 jadi Platform Karyawan Digital yang Menghadirkan Workforce Tanpa Batas
- BSI Bangun Gedung Berkonsep Ramah Lingkungan di Bogor
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah