BI Tuding IMF Ngawur
Selasa, 21 September 2010 – 03:03 WIB

BI Tuding IMF Ngawur
Difi menyebut, kondisi ekstrim negatif tersebut tidak realistis. Sebab, lanjut dia, pemerintah dan BI tentunya tidak akan tinggal diam kalau ekonomi sudah gawat, karena pasti akan mengambil langkah langkah penyelamatan untuk mencegah hancurnya perekonomian. "Artinya pemerintah dan BI pasti bertindak pre emptif untuk mencegah skenario krisis tersebut terjadi," terangnya.
Baca Juga:
Difi mengatakan, BI juga berkeberatan kalau nantinya hasil stress test IMF tersebut disalah artikan di kemudian hari. Sebab, stress test tersebut menyangkut kondisi perbankan yang terkait dengan nasabah serta perbankan yang listing di pasar modal. "Karena itu, pemberitaan stress test IMF di media perlu diluruskan agar tidak menimbulkan salah paham," ucapnya.
Menurut Difi, hasil stress test yg dilansir bukanlah suatu prediksi atau ramalan, tapi "gambaran yang terjadi kalau ekonomi sudah sangat gawat. Karena itu, hasil NPL yang terjadi akan sangat berbeda kalau baseline skenarionya juga berbeda.
"Jadi, kalau skenarionya lebih positif maka NPL yg dihitung juga akan semakin baik. BI sendiri dalam melakukan stress test menggunakan skenario yang lebih sesuai dengan kondisi perekonomian," paparnya.
JAKARTA - Publikasi Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) terkait stress test terhadap perbankan Indonesia mendapat respons
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang