BI Turunkan Bunga Repo

Untuk Pertahankan Likuiditas Perbankan

BI Turunkan Bunga Repo
BI Turunkan Bunga Repo
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memenuhi janji mengoptimalkan repo surat berharga dan pasar uang antarbank untuk mengatasi kesulitan likuiditas. Mulai awal pekan ini, bank sentral mengubah koridor suku bunga overnight menjadi simetris BI Rate Rate plus minus 100 bps.

Dengan koridor tersebut, O/N Repo Rate diturunkan dari semula BI Rate plus 300 bps menjadi BI Rate plus 100 bps. Sedangan FASBI Rate disesuaikan dari semula BI rate minus 200 bps menjadi BI Rate minus 100 bps. Dengan BI Rate 9,25 persen saat ini, O/N Repo Rate turun menjadi 10,25 persen. Sedangkan FASBI Rate naik dari 7,25 persen menjadi 8,25 persen.

Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah N.K. Makhijani mengatakan kebijakan tersebut diambil untuk menjaga kecukupan likuiditas di industri perbankan. Ini juga dilakukan setelah mencermati perkembangan pasar keuangan global. ”Untuk menjaga kecukupan likuiditas di industri perbankan dengan tetap menjaga efektifitas kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi, BI memutuskan menurunkan O/N Repo Rate dari semula BI Rate dan menyesuaikan FASBI Rate,” kata Dyah di Jakarta Selasa (16/9).

Chief Economist PT BNI Tbk Tony Prasentiantiono mengatakan, pelonggaran likuiditas di pasar lewat jalan optimalisasi repo (penjualan surat berharga yang nanti harus dibeli kembali) patut diapresiasi. "Bank bisa meminjam likuiditas dari BI dengan jaminan surat berharga," ujarnya di Jakarta kemarin (16/9). Surat berharga yang dimaksud adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) maupun Surat Utang Negara (SUN).

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memenuhi janji mengoptimalkan repo surat berharga dan pasar uang antarbank untuk mengatasi kesulitan likuiditas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News