BI Waspadai Inflasi pada Semester Kedua
jpnn.com - JAKARTA – Bank Indonesia meminta pemerintah mewaspadai naiknya inflasi pada semester kedua. Musim basah diprediksi mengakibatkan berkurangnya produksi komoditas volatile food.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo menyatakan, komoditas yang perlu diwaspadai adalah bawang merah, cabai, serta daging sapi dan ayam. Agus mengingatkan, inflasi pada Maret yang mencapai 0,19 persen disebabkan naiknya harga bawang merah karena waktu panen yang tidak merata di sentra-sentra produksi.
Faktor iklim diduga memunculkan perbedaan ketersediaan pangan antardaerah, terutama Jawa–Sumatera dan pulau-pulau lain. ’’Inflasi bisa jadi berskala nasional kalau itu terus terjadi,’’ katanya.
Agus meminta pemerintah memastikan tiga pilar, yakni ketersediaan pangan, keterjangkauan harga, serta kelancaran distribusi. BI berharap, inflasi dapat terjaga di level yang ditargetkan, yakni sekitar 4 sampai 1 persen.
Jika capaian inflasi tepat sasaran dan seluruh indikator makroekonomi stabil serta membaik, mungkin BI kembali melakukan pelonggaran kebijakan. ’’Kalau mungkin, monetary stance bisa disesuaikan,’’ ungkapnya.
Tahun ini, BI akan melonggarkan kebijakan terkait loan to value (LTV) untuk memicu akselerasi kredit yang masih lemah. (dee)
JAKARTA – Bank Indonesia meminta pemerintah mewaspadai naiknya inflasi pada semester kedua. Musim basah diprediksi mengakibatkan berkurangnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024