Biang Kerok Harga Bitcoin dan Ethereum Meroket, Ternyata
![Biang Kerok Harga Bitcoin dan Ethereum Meroket, Ternyata](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/10/15/larangan-bertransaksi-kripto-di-china-rupanya-tidak-menular-beno.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum mencapai puncak tertinggi sepanjang 2021 dengan menyangdang angka masing-masing Rp 68,28 juta dan Rp 968,39 miliar.
Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan membeberkan faktor yang menyebabkan kedua mata uang digital itu memelesat ke puncaknya.
Menurut dia, harga Bitcoin menjadi salah satu pendongkrak Ethereum. Namun, Ethereum juga menambah keunggulan untuk menarik minat pasar.
Oscar menjelaskaan Ethereum mengalami banyak pembaruan atau upgrade tahun ini.
Lebih lanjut, setelah upgrade Hard Fork London pada beberapa waktu lalu, upgrade pun kembali hadir untuk Ethereum yaitu Ethereum 2.0.
"Akibat Ethereum 2.0 pun Ethereum berubah menjadi proof of stake. Kripto itu memiliki fitur autoburn yaitu berupa pemusnahan jumlah Ethereum yang ada untuk membatasi pasokan Ethereum dan memperluas jaringan Ethereum," kata Oscar.
Pembatasan itu, lanjut Oscar, membuat pasokan Ethereum yang akan beredar pun akan menjadi lebih langka.
Mekanisme kelangkaan pasokan dan permintaan yang tinggi, otomatis akan menaikkan harga Ethereum.
Harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum mencapai puncak tertinggi sepanjang 2021 dengan menyangdang angka masing-masing Rp 68,28 juta dan Rp 968,39 miliar.
- OJK Siapkan Aturan ETF Berbasis Aset Digital, CEO Indodax Merespons Begini
- Jembatani Dunia Kripto dan TradFi, Union Chain Meluncurkan ZK Chain
- Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembangan Laut Tangerang Peluang bagi Peningkatan Ekonomi Pesisir