Biar Adil, KPK Harus Seret Jhony Allen
Rabu, 02 Februari 2011 – 04:04 WIB
Dia menilai penahanan sejumlah politisi, termasuk beberapa politisi PPP, seperti Sofyan Usman dan Endin AJ Sofihara bermotif untuk menekan partai-partai yang kritis terhadap pemerintah. “KPK terkesan menekan partai-partai yang dianggap kerap melawan pemerintah,” pungkas Irgan.
Baca Juga:
Di sisi lain ia menghargai langkah KPK dalam upayanya menegakkan hukum. Namun sebaiknya upaya itu dilakukan tanpa embel-embel kepentingan politik. "Kalau penahanan itu bagian dari politisasi sangat disesalkan,” ucapnya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun diduga ikut terlibat di dalam kasus suap yang di dalamnya juga melibatkan anggota legislatif periode 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Hadi Djamal.
Nama Jhonny Allen mencuat setelah mantan ajudannya, Risco Pesiwarissa, membuat pengakuan ke KPK bahwa dirinyalah yang menyerahkan uang Rp 1 miliar dari Abdul Hadi Djamal kepada politisi Demokrat itu di Aston Residence, Jakarta, pada 27 Februari 2009.
Uang itu bagian dari suap dalam proyek dana stimulus untuk infrastruktur perhubungan di kawasan timur Indonesia. Namun Jhonny berkali-kali membantah tuduhan terlibat. Dia bahkan mengaku tak mengenal atau memiliki ajudan bernama Risco.
JAKARTA - Penahanan terhadap 19 politisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berbuntut panjang. Fraksi yang anggotanya ditahan pun ikut melontarkan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan